Dandim 0409 Hadiri Rakor Penanggulangan Bencana Daerah

Lebong.Dandim 0409/RL Letkol Inf Renaldy bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) Lebong menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan bencana guna menetapkan status bencana untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap dampak bencana yang terjadi, Rabu (29/3/23).
Rakor penanggulangan bencana di gelar di aula BPBD dan dipimpin oleh Wakil Bupati, Drs. Fahrurrozi, M.Pd diikuti oleh Komandan Kodim 0409 R/L, Letkol INF. M.Renaldy Herbowo,S.sos Msi, Waka Polres Kompol Muliyadi, Kepala-kepala OPD terkait dan Camat yang wilayahnya terdampak bencana.

Rapat dilaksanakan dikarenakan bencana yang terjadi dalam wilayah Kabupaten Lebong, Dalam Rakor penanggulangan bencana tersebut kemudian menetapkan Lebong dalam kondisi tanggap darurat.
Wakil Bupati Lebong, Fahrurrozi mengatakan, pihaknya secepatnya akan menyusun rencana tindakan, terutama yang akan dilakukan cepat adalah penanganan DAM Sabo yang jebol akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Langkah penanggulangan Dam Sabo ini penting karena akan berdampak pada areal persawahan yang padinya belum dipanen, jangan sampai petani sampai gagal panen. ujarnya saat di wawancara awak media usai rakor.

Wabup Fahrurrozi juga meminta do'a dan dukungan dari semua pihak terkait upaya pemkab Lebong dalam penanggulangan bencana ini.
Dandim 0409/RL Letkol Inf Renaldy mengatakan yang pertama mari kita pedomani undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana di sini sudah ada kata-kata mengatakan terencana itu harus terencana terpadu menyeluruh dan terkoordinasi.

Dalam undang-undang tersebut yang artinya menyeluruh semua yang ada di situ yang harus bertanggung jawab dan terkoordinasi, kami pun berkomitmen bahwa TNI siap menbantu tugas dilapangan dalam pengerahan personel guna membantu BPBD Kabupaten Lebong.

Bencana adalah atas kehendak dari Tuhan, kita tidak bisa menolak dan menghindar dari bencana, Namun tugas kita adalah memperkecil dampak yang dirasakan masyarakat dan mengghindari korban jiwa selama terjadinya bencana.
Contoh ada satu Dam/Tanggul itu jebol. Berapa banyak dampak yang ditimbulkan, tugas kita adalah memperkecil dampak salah satunya adalah faktor kecepatan untuk memperkecil resiko kerugian.Dari kelemahan dan kekurangan tersebut kita dapat mengetahuinya, salah satunya dengan operasional dan siaga alat berat yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yaitu BPBD Lebong. Namun apabila masih kurang kita dapat melakukan peminjaman alat berat dengan perusahaan lain.

Prioritas yang keduanya menentukan titik rawan bencana serta tingkat persentasi dampak yang ditimbulkannya, sehingga kehadiran kita dilapangan benar-benar dapat membantu dan meringankan kesulitan mayarakat.Ujarnya

Waka Polres Kompol Muliyadi mengatakan Kami Polres Lebong sangat mendukung baik itu BPBD maupun yang lainnya dalam hal penanggulangan bencana seperti hari ini kami masih stanbay kan personil kami dengan alat yang ada di kantor.

Kami seluruh personil bagaimana polres ini bermanfaat sekecil apapun dengan semampu sumber daya yang ada di Polres. Ada dua kata kunci hadir dan peduli kalau ada kejadian kita hadir di situ kita sudah bisa melihat apa yang bisa kita lakukan ini akan  timbul rasa peduli kita terhadap masyarakat.paparnya
Kadis pertanian Lebong menjelaskan bahwan Dam sabo (tanggul jebol) di kecamatan Bingin kuning.Sabo ini mengingatkan kami pada satu tahun yang lalu lokasi sumbernya di dalam waktu itu tanaman padi baru berumur sekitar 30 sampai 40 hari jadi perlu kami sampaikan bahwa ini tidak memerlukan waktu yang lama.

Ini kembali terjadi lagi jadi artinya ini perlu penanganan yang intensif karena apa karena daerah sabo dikec. Bingin kuning itu adalah sumber mata pencarian sebagian besar masyarakat bingin kuning ada perkebunan di situ dan ada sawah.

Kami sudah menugaskan bidang penyuluhan tadi bersama dengan PPL perlunya di Kec. bingin kuning untuk melihat kondisi dan penanganan awal di daerah persawahan karena kita tahu bahwa di bingin kuning itu sekarang khususnya di desa bingin panennya belum selesai

Untuk penanganan sementara kami sudah menugaskan PPL untuk menyampaikan ke pihak kecamatan maupun Desa terhadap perlakuan padi bagi yang belum dipanen. kami setuju sesuai dengan apa yang disampaikan tadi ini perlu di tangani dengan cepat apalagi di bulan April ini kita sudah menetapkan jadwal untuk musim tanam yang kedua nanti ini sangat mengganggu dari pada partisipasi petani yang mau ikut terhadap musim tanam dan kedua. 

Kegiatan rapat koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka untuk bekerjasama dalam penanggulangan bencana yang tentu nya membutuhkan keperdulian dari semua pihak untuk membantu kesulitan masyarakat diwilayah kabupaten lebong. Adapun Hasil rapat koordinasi penanggulangan bencana Dari siaga darurat naik status menjadi tanggap darurat di Kabupaten Lebong.jelasnya

Labels: Lebong

Thanks for reading Dandim 0409 Hadiri Rakor Penanggulangan Bencana Daerah. Please share...!

Back To Top