Lensa. Pendam IIswj: gunakan Helly TNI AD dan disambut oleh Danpussenif Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso selaku Ketua Panitia Penyelenggara AARM tahun ini," ujar Candra Wijaya.
" Lomba tembak yang akan diikuti oleh 10 negara ASEAN pada tanggal 10 - 27 November 2019, pertama kali dilaksanakan di Cipatat," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, lanjut Candra Wijaya, Wakasad menekankan agar masing-masing satuan yang terkait agar terlibat secara total dan profesional.
"Dihadapkan dengan cuaca seperti saat ini, Wakasad berharap, para pejabat teras TNI AD yang ikut dalam rombongan peninjauan untuk lebih bekerja keras dan memanfaatkan waktu yang ada untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan yang masing belum selesai," terangnya
"Beliau juga menegaskan bahwa ajang bergengsi ini, tidak hanya membawa nama baik TNI AD namun juga harga diri dan martabat bangsa Indonesia," imbuh Candra Wijaya.
Sebelum kembali dari peninjauan, menurut Candra, Wakasad mengingatkan kepada seluruh yang hadir bahwa semua harus mampu membuktikan kepada para peserta maupun rakyat Indonesia, jika TNI AD tidak hanya mahir dalam meraih juara namun juga piawai dalam menyelenggarakan event internasional.
"Selain itu, Wakasad ingin penyelenggaraan nantinya betul-betul profesional dan jangan sampai ada kontingen dari negara peserta yang merasa tidak nyaman ataupun tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya," tegas Candra Wijaya.
"Termasuk beliau meminta agar Media Center yang dibangun harus dapat digunakan secara optimal, tidak hanya sebagai pusat informasi yang dapat menyajikan hasil maupun kegiatan pertandingan secara cepat, tepat, dan akurat namun juga dapat digunakan oleh media maupun kontingen peserta secara optimal," pungkasnya. (Dispenad)
[05:39, 25/4/2019] Pendam IIswj: Studi Banding Sistem Pertahanan, NDU Pakistan Kunjungi Mabesad
JAKARTA - tniad.mil.id,-Selain membangun kemitraan bilateral militer, dalam kunjungannya ke Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), delegasi National Defense University (NDU) Pakistan juga melaksanakan studi banding tentang Sistem Pertahanan Nasional Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya setelah acara penerimaan delegasi NDU Pakistan bersama dengan Aspers Kasad Mayjen TNI Heri Wiranto di Mabesad, Jakarta, Rabu (24/04/2019).
Diungkapkan Kadispenad, delegasi NDU Pakistan yang dipimpin oleh Mayjen Ayman Bilal Safdar terdiri dari dua orang Perwira Tinggi, 2 Perwira berpangkat Kolonel dan 14 siswa NDU berpangkat Letkol dan Kolonel, diterima oleh Aspers Kasad yang didampingi oleh beberapa orang perwakilan dari Staf Umum Angkatan Darat di ruang tamu Hublu Spamad Mabesad.
“Ini merupakan momen yang pertama kali dilakukan antara NDU Pakistan dengan TNI AD, setelah terbangunnya kerja sama bilateral militer antara TNI AD dengan Angkatan Darat Pakistan yang dirintis pada awal tahun 2019,” ujar Candra Wijaya.
Sebelumnya, menurut Candra Wijaya, selain mengirimkan perwira masing-masing untuk tugas belajar di kedua negara, pada awal April yang lalu kedua Angkatan Bersenjata telah melaksanakan Latihan Bersama (Latma) Elang Strike 2019 yang diikuti oleh Kopassus dan Pasukan Khusus Pakistan di Pusat Latihan Anti Teror (National Counter Terrorism Center) di Pabbi, Pakistan.
“Oleh karenanya, kedatangan dari delegasi NDU ini merupakan kunjungan kehormatan bagi TNI AD,” tegas Candra Wijaya.
“AD Pakistan tidak hanya membangun kemitraan secara protokoler semata, namun juga mereka ingin secara bersama menggali dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang sistem pertahanan di Indonesia dan negaranya,” tambahnya.
Dalam diskusi yang berlangsung dengan penuh keakraban, baik Ketua Delegasi NDU Pakistan maupun Aspers Kasad berkehendak untuk saling meningkatkan kerja sama bilateral secara lebih intens, baik di bidang pendidikan maupun latihan.
“Tugas belajar yang selama ini masih berupa pendidikan pengembangan umum, akan ditingkatkan sampai kuliah di NDU di Islamabad Pakistan, atau setingkat Lemhannas di Indonesia. Kesempatan ini tentu harus kita sambut baik dan ke depan akan dirancang program-program antar kedua Angkatan Darat ini yang bersifat saling menguntungkan dan selaras dengan kebijakan Pertahanan Indonesia khususnya TNI/TNI AD,” tegasnya.
Lebih lanjut Candra Wijaya menjelaskan bahwa kedua belah pihak memiliki pandangan yang sama tentang perlunya penguatan dan peningkatan kerja sama bilateral militer.
“Seperti yang disampaikan oleh Aspers Kasad maupun Ketua Delegasi NDU Pakistan, pada dasarnya kerja sama bilateral militer antara kedua pihak tidak terlepas dari kebijakan politik luar negeri dan pertahanan kedua negara,” ucapnya.
“Khususnya terkait dengan memperluas kemitraan strategis dalam menghadapi ancaman global, serta mewujudkan keamanan dan perdamaian di kawasan," pungkas Candra Wijaya.